RedMOL,Lutim - Acara Halalbihalal yang digelar oleh PT. Vale, Rabu (15/04/2025) sekira pukul pkl.16.00 disebuah hotel di wilayah Sorowako baru-baru ini menyisakan perbincangan hangat di kalangan awak media yang hadir. Bukan hanya soal acara, tetapi juga terkait kebijakan perusahaan terhadap tamu bagi wartawan.
Jika sebelumnya PT. Vale menanggung akomodasi untuk para jurnalis yang hadir, kini kebijakan tersebut tampaknya berubah sejak ada perubahan struktur. Hal ini memicu diskusi hangat di salah satu warkop di Malili, tempat para wartawan berkumpul usai acara.
"Biasanya semua akomodasi ditanggung, sekarang tidak lagi. Apakah ini kebijakan baru manajemen?" ujar salah satu jurnalis yang enggan disebutkan namanya.
Namun tak hanya soal fasilitas, diskusi melebar ke arah manajemen PT. Vale, terutama membandingkan sosok Suwarni yang saat ini menduduki jabatan strategis, dengan Sihanto yang sebelumnya dikenal dekat dengan wartawan dan tokoh-tokoh lokal.
“Emangnya di Luwu Raya, atau minimal di Luwu Timur, tidak ada yang layak menempati posisi itu?” celetuk salah satu wartawan, mempertanyakan kebijakan rekrutmen di tubuh manajemen perusahaan tambang tersebut.
Wartawan juga menyoroti pentingnya menempatkan figur yang paham karakteristik dan dinamika sosial masyarakat di Luwu Timur, apalagi di wilayah-wilayah yang kerap terdampak langsung oleh operasional perusahaan.
“Apakah PT. Vale bisa menjamin bahwa posisi-posisi strategis diisi oleh orang yang benar-benar memahami Luwu Timur? Ini bukan cuma soal jabatan, tapi soal keterlibatan sosial dan kemampuan menyelesaikan konflik dengan pendekatan lokal,” tambahnya.
Perbincangan ini mencerminkan harapan besar masyarakat, termasuk media lokal, agar perusahaan tambang raksasa seperti PT. Vale lebih responsif dan berempati terhadap lingkungan sosial di mana mereka beroperasi.