LUWU TIMUR,RedMOL.id – Jaringan Kualisi Aktivis dan Masyarakat Lingkar Tambang Luwu Timur (Jakam Lutim) sukses menggelar kegiatan Silaturahmi Lintas Forum Lingkar Tambang pada Sabtu, 12 Juli 2025, di Landmark Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Mengangkat tema “Peran Forum bagi Masyarakat Lingkar Tambang”, acara ini mempertemukan berbagai perwakilan forum masyarakat dari wilayah lingkar tambang seperti Towuti, Wasuponda, Nuha, Malili dan Angkona.Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat peran forum sebagai pengawal kepentingan masyarakat di tengah aktivitas industri pertambangan.
Ketua Jakam Lutim, Opu Jois A. Baso, menegaskan bahwa forum harus terus aktif dan kritis dalam menyuarakan kepentingan masyarakat.
“Forum harus tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga kepentingan masyarakat lingkar tambang. Kita tidak boleh lengah. Forum adalah suara warga, dan suara itu harus terus bergema sampai ke ruang-ruang pengambilan kebijakan,” ujarnya.
Opu Jois juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan membangun strategi kolektif lintas forum sebagai kekuatan rakyat yang terorganisir.
“Jangan hanya terhubung saat ada masalah. Silaturahmi ini bukti bahwa kita bisa bersatu sejak dini, menyusun strategi, dan menjaga komitmen bersama,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua LBH Wija To Luwu, Saiful Ramang, S.H., turut memberikan pemaparan penting mengenai penguatan forum masyarakat. Ia menjelaskan lima poin utama yang harus menjadi fokus gerakan:
1. Membangun Pemahaman Bersama,
2. Memperkuat Solidaritas dan Kelembagaan,
3. Merumuskan Strategi Bersama,
4. Memberikan Ruang Aspirasi,
5. Memperkuat Eksistensi Forum dan Perlindungan Hukum.
Selain itu, Saiful Ramang juga menyatakan komitmennya untuk memberikan pendampingan hukum jika ada anggota forum yang mengalami tekanan atau perlawanan hukum dalam menyampaikan aspirasi secara damai demi kepentingan masyarakat.
“Jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran. LBH Wija To Luwu siap mendampingi secara hukum siapa pun dari forum yang mengalami intimidasi atau kriminalisasi karena membela hak-hak rakyat,” tegasnya.
Ia juga memberikan suntikan semangat juang kepada seluruh peserta agar tetap konsisten dan berani dalam memperjuangkan keadilan sosial dan lingkungan di wilayah lingkar tambang.
Acara diakhiri dengan komitmen bersama seluruh forum peserta untuk memperkuat jaringan komunikasi, memperjuangkan transparansi, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait industri tambang di Luwu Timur.
