Lutim.RedMOL.id - Rusli Gondrong yang mengaku sebagai wartawan Bhayangkara mencoba mengintimidasi wartawan lokal Luwu Timur dengan melarang Jurnalis setempat melakukan liputan aktivitas TGC ilegal di wilayah sungai Kalaena, Luwu Timur, Sulsel.
Tindakan Rusli tersebut sontak memicu ketegangan tak terelakkan saat Rusli menelfon Jumain salah satu Jurnalis setempat dengan melakukan intimidasi lewat telepon WhatsApp pada Senin (24/11/2025) di Kecamatan Kalaena.
Diduga tindakan tak terpuji Rusli tersebut terkait keberadaan TGC milik MD di Sungai Kalaena tepatnya di Desa Sumber Agung, Kecamatan Mangkutan yang selama ini diketahui warga paling aktif melakukan penggalian di sungai Kalaena.
Adapun MD diketahui pemilik lokasi yang diduga menjadi arena operasi Tambang Galian C (TGC) ilegal. Entah bagaimana tiba-tiba Rusli yang mengaku seorang oknum wartawan menelpon dan melakukan tindakan intimidatif terhadap jurnalis dengan melarang melakukan peliputan.
" Saya Rusli Gondrong dari media Bhayangkara, Kamu jangan sering ambil gambar dan melaporkan tambang," Bentak Rusli Gondrong lewat telfon WA, Senin (24/11/2025).
Awalnya, Jumain merasa kaget menerima telfon, dan sesaat usai menerima telfon sontak Jumain menghubungi rekannya lalu melakukan konfirmasi balik kepada Rusli terkait maksud dan tujuannya melakukan intimidasi kepada Jurnalis setempat.
Sejumlah rekan Jurnalis setempat yang mengetahui kejadian tersebut justru semakin curiga.
“ Kalau memang resmi kenapa harus kasar begitu? Biasanya begitu kalau ada yang dilindungi,” ujar salah satu warga dengan nada kesal.
Situasi sempat memanas. Sejumlah Jurnalis lain yang mengetahui kejadian tersebut berusaha mencari tahu keberadaan Rusli..
Sementara itu, warga seputar lokasi TGC milik MD tersebut mengaku sudah lama dikeluhkan. Tanah longsor kecil, air sungai keruh, hingga lahan perkebunan warga yang tergerus disebut menjadi dampak operasi tambang. Namun aktivitas tetap berjalan tanpa papan informasi, tanpa identitas perusahaan, dan tanpa pengawasan.
Kehadiran oknum wartawan yang bersikap bak penjaga pintu tambang ilegal itu justru memperkuat dugaan bahwa ada pihak-pihak yang mencoba membungkam mata publik.
Pemimpin Redaksi batarapos.com, Hasmin Syarif, S.H,. Menyayangkan sikap Rusli Gondrong yang mengaku sebagai Wartawan melakukan intimidasi kepada sesama wartawan.
Dia juga sesalkan adanya oknum wartawan yang terkesan menjadi beking tambang galian golongan C ilegal di sungai kalaena kecamatan Mangkutana yang sampai saat ini masih terus melakukan kegiatan penambangan.
" Dia mengaku wartawan lalu mengintimidasi wartawan kan lucu, apa salahnya kalau wartawan liput kegiatan tambang yang sudah jelas ilegal tengah beroperasi, kalau si wartawan ini marah berarti dia yang beking," Ucap Hasmin.
Terlebih saat Rusli Gondrong mengintrogasi Jumain yang baru saja meliput kegiatan tambang ilegal, Hasmin Syarif berang lantaran Rusli Gondrong mewajibkan wartawan meminta izin saat akan mengambil gambar.
" Aturan dari mana wartawan harus minta izin sama kamu kalau mau meliput tambang ilegal, tidak ada aturannya itu, karena kegiatan yang kalian lakukan merupakan tindak pidana dan ini bagian dari upaya jurnalis untuk memenuhi hak publik atas informasi," Tegas Hasmin melalui sambungan Conference call.
Saat mengetahui sambungan telepon antara Rusli Gondrong dan Jumain yang meliput tambang ilegal tersambung Conference call ke kontak Hasmin Syarif, Rusli Gondrong lalu meminta maaf dan bergegas mematikan sambungan telepon.
