Lutim.RedMOL.id - Pembangunan ruang guru di SDN 108 Bone Pute di Kecamatan Burau, Luwu Timur kembali menjadi sorotan tajam. Setelah sebelumnya ditemukan dugaan kesalahan pembesian, kini proyek tersebut diselimuti isu baru: penggunaan besi begel yang diduga berbeda dari Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Dalam pantauan di lokasi, Selasa (19/11/2025) Tim investigasi pemerhati proyek menemukan bahwa ukuran serta kualitas besi begel yang digunakan tampak tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya tercantum dalam RAB.
Berdasarkan keterangan pekerja yang ditemui di lokasi menyebutkan, Besi begel yang terpasang adalah ukuran 4 mm.
Sementara keterangan rekanan proyek, Hj. Irma menyatakan besi begel yang terpasang adalah ukuran 6mm dan Tulangan besi 12 mm.
Hal ini diduga ada ketidaksesuaian dengan RAB hingga diduga tidak memenuhi standar diameter yang lazim digunakan untuk mengikat tulangan kolom maupun balok.
Perbedaan ini memunculkan dugaan kuat bahwa ada upaya mengurangi volume atau menurunkan kualitas material demi efisiensi biaya, tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan struktur. Padahal, begel memiliki peran penting dalam menjaga kekakuan dan kekuatan tulangan utama agar mampu menahan beban secara optimal.
Seorang warga yang turut memantau pekerjaan mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. “Kalau besi begelnya saja sudah tidak sesuai RAB, bagaimana kita bisa yakin bangunannya aman? Ini bukan proyek kecil—ini fasilitas pendidikan yang akan dipakai guru setiap hari,” ujarnya.
Adapun Penggunaan besi begel yang tidak sesuai berpotensi menyebabkan:
Turunnya kekuatan tulangan utama
Risiko retak pada kolom dan balok lebih cepat
Menurunnya daya tahan bangunan terhadap beban gempa
Kegagalan struktur dalam jangka panjan
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor pelaksana maupun konsultan pengawas belum memberikan klarifikasi terkait temuan tersebut. Kondisi ini semakin memperkuat desakan warga agar instansi teknis segera melakukan pengecekan ulang sebelum pekerjaan betonisasi dilanjutkan.
Proyek yang terlaksana dari Dinas Pendidikan Luwu Timur ini menggunakan anggaran APBD T.A 2025 ini dengan Nilai pantastis sebesar Rp. 179.995.620,-
Proyek dengan Pelaksana oleh CV. Dwi Anugerah Pratiwi dengan Nomor Kontrak 641.7/96/SPK/DIKBUD/2025.
Warga berharap proyek ini dikerjakan secara profesional dan transparan. Namun jika temuan penggunaan besi begel di bawah spesifikasi benar adanya, maka kualitas bangunan patut dipertanyakan.
Kasus ini menjadi alarm keras bahwa pengawasan proyek pendidikan harus lebih ketat. Sebab satu penyimpangan kecil pada material, khususnya begel, dapat berujung pada risiko keselamatan yang tak bisa diabaikan.
