Luwu Timur, RedMOL.id – Aktivitas tambang di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur, terus menimbulkan kerusakan lingkungan. Jalan desa yang rusak berat, debu beterbangan, hingga aliran sungai yang keruh kini menjadi pemandangan sehari-hari warga. Namun, pemerintah kecamatan seolah tak berdaya—atau bahkan sengaja menutup mata.
Pantauan lapangan di Desa Pertasi Kencana di lokasi menunjukkan, kendaraan tambang keluar-masuk tanpa kendali, meninggalkan jejak kerusakan yang jelas. Sementara itu, suara protes masyarakat belum mendapat tanggapan serius dari pihak kecamatan.
“Camat seperti pura-pura tidak tahu. Sudah berulang kali kami konfirmasi, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan,” ujar salah satu warga Kalaena dengan nada kesal.
Sejumlah aktivis lingkungan juga menilai lemahnya sikap Camat Kalaena memperparah kerusakan. “Fungsi pengawasan pemerintah seakan hilang. Kalau terus dibiarkan, dampaknya bisa lebih luas: banjir, gagal panen, sampai kerusakan ekosistem sungai,” tegas salah seorang pemerhati lingkungan lokal.
Bahkan ditemukan pada Minggu (14/09/25) nampak sebuah Plat Dekker sudah mengalami kerusakan akibat aktivitas pertambangan. Jalan tani yang jadi akses utama aktivitas pertambangan ini nampak pula sudah mengalami kerusakan.
Hingga berita ini diturunkan, Camat Kalaena, Marzuki belum memberikan klarifikasi atas tudingan masyarakat. Di sisi lain, warga menuntut Pemkab Luwu Timur turun langsung untuk menghentikan pembiaran ini dan memaksa pihak perusahaan tambang bertanggung jawab