Lutim.RedMol.id - Proyek Revitalisasi Pendidikan salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur harus terhenti sementara, sebab, diduga material terpasang tak sesuai rencana.
Revitalisasi yang dimaksud adalah SDN 140 Tarebbi Indah di Desa Tabaroge Kecamatan Wotu.
Proyek ini bersifat Swakelola sekolah yang bersumber dari APBN T.A 2025 dengan nilai sebesar Rp. 987.148.520,- meliputi rehab bangunan 4 RKB, Perpustakaan, Rumah Guru dan WC.
Adapun pekerjaan proyek yang akan dibongkar Tulangan rangka baja ringan khusus rangka plafon pada Ruang Kelas Belajar (RKB) yang terlanjur dipasang diduga tak sesuai spesifikasi pada desain.
Atas, selaku Pengawas proyek menegaskan hal tersebut kepada awak media pada Sabtu (06/12/2025).
Aras menegaskan telah memerintahkan pengelola untuk membongkar selajutnya dilakukan pembenahan pada titik yang disoal.
"Sudah kita konstruksikan kemarin segera dibongkar dan dibenahi yang tidak sesuai," tegasnya.
Untungnya, dari beberapa item pekerjaan, pengelola baru menyelesaikan pemasangan plafon pada satu ruang RKB.
"Harusnya pengelola menggunakan baja ringan ukuran 4X4 sesuai rencana namun yang dipasang 3X4, jadi solusinya dibongkar dan dibenahi kemudian disisipkan lagi satu diantaranya," lanjut Aras.
Menurut Aras, bila tak diganti maka tentu sangat berpengaruh terhadap mutu bangunan khususnya pemasangan plafon mengingat RKB akan dimanfaatkan proses belajar mengajar oleh Guru dan Siswa.
Kepala SDN 140 Tarebbi Indahh, Suryani mengakui jika rangka baja ringan yang terpasang memang tidak sesuai spesifikasi.
Meski demikian, Suryani selaku Kepala Sekolah berdalih bahwa saat dirinya memesan sudah sesuai ukuran pada desain.
Namun menurutnya, barang yang diantarkan pemilik toko sesuai yang telah terpasang dan pekerja tidak meakukan pemeriksaan lagi sebelum dipasang.
"Saya pesan barang semua sesuai dengan gambar, tapi uang datang diantar begini, dan ini yang kita pasang dan memang tidak diperiksa lagi sama tukangnya," ungkap Suryani.
"Saya sudah protes ke toko, katanya mang tidak ada produksinya ukuran 3X4 tapi yang diantar memang ukuran begitu," kata dia lagi.
Pantauan awak media pada pekan silam, proyek ini dimulai sejak awal November 2025 dan baru tersentuh pekerjaan pada RKBb dan Perpustakaan. Belum lagi Rumah Guru dan WC.
Meskipun diinstruksikan untuk dilakukan pembongkaran, Suryani optimis akan menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga akhir tahun 2025.
