Luwu Timur, Delikkasus86.id — Proyek infrastruktur yang bersumber dari APBD Luwu Timur dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Desa Taripa, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, menuai sorotan tajam. Selain diduga mengurangi volume pekerjaan, alat berat yang digunakan dalam proyek ini juga dilaporkan merusak jalan beton milik desa.
Pantauan di lapangan, aktivitas proyek terlihat menggunakan alat berat berkapasitas besar yang melintas di atas jalan beton. Akibatnya, sejumlah bagian jalan mengalami pecah.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis (13/11/25), aktivitas pekerjaan di lapangan juga tidak menggunakan mesin pencampur (Molen).
Proyek dengan nomor kontrak 602.2/18/KONT-CK-RY/PUPR/X/2025, Tanggal 09 Oktober 2025. Adapun Nilai Kontrak sebesar Rp. 175.738.735,12,- dengan Konsultan Pelaksana oleh CV. R31 KONSULTAN sementara Konsultan Pengawas oleh CV. R31 Konsultan dengan Penyedia Jasa Konstruksi oleh CV. Panrita Sedaya Utama.
“Kami melihat alat berat keluar masuk lorong kerja di lokasi proyek. Sekarang jalan beton ada yang rusak,” ungkap salah satu warga Taripa, Kamis (13/11/2025).
Selain kerusakan jalan, warga juga menyoroti dugaan pengurangan volume pekerjaan di lapangan, terutama pada ketebalan dan kualitas konstruksi.
Proyek yang bersumber dari anggaran PUPR ini seharusnya menjadi sarana penting untuk meningkatkan infrastruktur desa, namun dugaan penyimpangan pelaksanaan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun pengawas dari instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi.
Warga berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum turun tangan melakukan pemeriksaan menyeluruh agar tidak terjadi kerugian negara akibat pelaksanaan proyek yang diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
