Lutim.RedMOL.id - Warga kembali menyoroti pelaksanaan proyek drainase yang diduga merupakan Pokok Pikiran (Pokir) salah satu anggota DPRD. Proyek yang baru berjalan beberapa hari itu dinilai dikerjakan asal-asalan setelah lokasi galian justru tergenang air dan menyulitkan aktivitas pekerjaan.
Proyek Paket 3 Pembangunan drainase di Dusun Darma Sadu di Desa Taripa Kecamatan Angkona membuat warga mengaku heran karena pasangan batu di dalam galian tetap dikerjakan meski kondisi penuh air. Hal ini memunculkan dugaan bahwa pihak kontraktor tidak mengindahkan standar teknis pekerjaan drainase, terutama terkait keharusan area kerja bebas dari genangan untuk menjaga kualitas bangunan.
Saat disambangi Tim Media pada Jumat (14/11/2025) terpantau Proyek dengan nomor Kontrak 602.2/06/KONTCKRY/PUPR/X/2025, Tertanggal 01 Oktober 2025 dengan Nilai Kontrak Paket : Rp. 394.126.000,61.
Sementara paket lainnya Nilai Kontrak Ruas : Rp.131.551.618.53,-.
Adapun Konsultan Perencana oleh CV. R31 Konsultan, sementara Penyedia Jasa Konstruksi oleh CV. ARSI MANDIRI dan Konsultan Pengawas oleh CV. R31 KONSULTAN.
Dalam Papan Proyek juga tidak disebutkan berapa Volume pekerjaan, hingga menimbulkan pertanyaan warga setempat.
“Airnya setinggi lutut, tapi pekerja tetap memaksakan pasang batu. Masa kerja proyek begini dibiarkan?” ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga berharap pemerintah daerah turun tangan melakukan pengecekan menyeluruh sebelum kualitas bangunan semakin diragukan. Mereka meminta agar proyek yang bersumber dari APBD berubah jadi Proyek pokir DPRD itu benar-benar memenuhi standar teknis, bukan sekadar formalitas untuk penyerapan anggaran.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait belum memberikan konfirmasi.
