Lutim.RedMOL.id - Proyek drainase di Dusun Anggrek Desa Wanasari Kecamatan Angkona, Luwu Timur, Sulsel itu kembali menuai sorotan tajam. Warga dibuat geleng kepala setelah mendapati adukan semen yang digunakan pada pembangunan saluran justru berubah menjadi pasir saat disentuh. Kondisi ini memicu dugaan kuat bahwa pekerjaan dilakukan asal-asalan dan jauh dari standar mutu.
Proyek Drainase paket 9 Sapras dengan nilai kontrak Rp. 132.886.284.70,- Nomor Kontrak: 000.3.2/6/KONTRAK/PPK-1SAPRAS/DKPP/XI/2025 tertanggal 26 November 2025 dengan Kontraktor Pelaksana CV. Rapi Batara Atue dan Konsultan Perencana CV. Ara Putra Consultant sementara Konsultan Pengawas oleh CV. Ara Putra Consultant dengan masa pelaksanaan 30 hari sejak tanggal 26 November hingga 25 Desember 2025.
Sejumlah warga yang memantau lokasi, pada Jumat (5/12/2025). menyebutkan bahwa campuran semen terlihat rapuh dan mudah hancur, bahkan sebagian struktur yang baru selesai dikerjakan sudah mulai keropos. “Baru beberapa hari dikerja’ sudah rontok, ini sudah jelas bukan campuran sesuai takaran,” keluh salah satu warga.
Masyarakat menilai lemahnya pengawasan dari pihak terkait membuat kualitas proyek semakin dipertanyakan. Mereka khawatir jika dibiarkan, pasangan drainase akan cepat rusak dan menjadi pemborosan anggaran.
"Kami lihat pasirnya tidak ditakar, langsung saja diaduk dengan semen di dalam Bak Lori, pekerjaan ini sudah seminggu sudah mulai hancur," ungkap warga lainnya.
Hingga kini, warga masih menunggu tanggapan resmi dari dinas maupun pihak pelaksana proyek terkait dugaan buruknya kualitas material tersebut. Mereka meminta pengawas turun langsung ke lokasi sebelum kondisi semakin parah.
